ARTIKEL
TEKNOLOGI INFORMATIKA
“RADIO DALAM PENDIDIKAN”
Dosen: Fahrudin muklis M.pd
Disusun oleh :
Muhammad Anis Yahya
10110263
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2010
RADIO DALAM PENDIDIKAN
1. Sejarah
Singkat Tentang Radio
a. Pengertian
Radio
Radio merupakan
teknologi yang mampu melakukan pengiriman sinyal melalui modulasi gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini melintas lewat udara dan maupun ruang hampa.
Karena gelombang radio tidak memerlukan media penghantar gelombang seperti:
kabel, kawat ataupun benda-bendalainnya.
Awalnya sinyal pada siaran radio
ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi
amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal
seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi
sinyal radio.
b.
Jenis-jenis
Gelombang Radio
·
Gelombang radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo)
bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua
gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi
ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan
amplitudo gelombang audio.
Pada
tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf
nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa
dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi
radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal
nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya,
pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun
1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel
bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung
elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel.
Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912
[[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio
amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari
transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan
sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga
jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone.
Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio
karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak
paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio
amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM
hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran
radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan
siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50
mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu
banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio AM (modulasi amplitudo)
bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua
gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi
ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan
amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia,
Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan
dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat.
Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897
Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat
ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899
Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
·
Gelombang
Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi)
bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi
gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM
proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan,
Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang
ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang
radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan
akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan
modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada
tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang
menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak
serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an
menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena
mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya.
Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan
biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi
akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri
hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian
berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir
1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM
tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), Karakteristik
radio
2. FUNGSI
RADIO DALAM PENDIDIKAN
Pada
tahun-tahun pembelajaran diera modern ini banyak sekolahan yang mendirikan
radio sendiri untuk media penunjang pembelajaran siswanya. Dalam halini dapat
melatih siswa untuk aktif mencari data sendiri, tidak hanya terpaku pada apa
diberikan oleh guru di sekolahan saja.
Media
pembelajaran seperti ini sangat bagus di terapkan, agar para siswa tidak
mengisi hari-hari nya dengan bermain atau nonton tv saja, walaupun lewat tv
juga media pembelajarannya tetapi tidak melatih imajinasi siswa secara babas.
Sedangkan lewat radio siswa dapat lebih bebas berimajinasi, karena melalui
audio saja yang di sajikan oleh penyiar siswa langsung mengembangkan
imajinasinya, bagaimana setingan pada dunia nyatanya dan setiap siswa pasti
mempunyai imajinasi yang berbeda-beda. Jadi setiap siswa itu bisa
mengapresiasikan dirinya sendiri tidak mono
tone dan cara berfikirnyapun berkembang secara otomatis.
Pada
umumnya para guru juga banhyak yang berpendapat bahwa siaran radio pendidikan
bermanfaat menambah wawasan untuk mengajar, meski sebagian tidak mengetahui
kalau hingga hari ini siaran tersebut masih mengudara. Bagaimana
langkah ke depan agar siaran ini menjadi efektif?.
Ada
beberapa langkah alternatif yang perlu diterapkan agar siaran radio dapat
efektif yaitu :
·
Pembelajaran
akan lebih menyenangkan. Apabila anak-anak dapat menikmati kembali cerita
atau dongeng melalui radio yang dengan karakteristiknya hanya “suara” akan
mampu membangkitkan daya imajinasi anak itu sendiri.
·
Siswa sebagai audiens bisa saling bertukar pendapat tentang materi
pelajaran yang disampaikan. Radio juga menjujung tinggi perbedaan karakteristik
pendengarnya.
·
Adanya media radio pendidikan merupakan perkembangan baru yang
memberi nuansa positif dalam penyebar luasan informasi pendidikan
·
Secara sederhana dapat kita sadari bahwa program siaran pendidikan
dari media radio akan memberi pembelajaran kepada masyarakat pendengar
yang akhirnya akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat
·
Termasuk di dalamnya media radio, memiliki ciri khas, yaitu
menjanjikan kecepatan, ketepatan, kepraktisan dan kualitas dalam mencari,
mengumpulkan menyeleksi, mengolah dan menyajikan informasi.
3. KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN RADIO
·
Keunggulan Radio
1) Cepat
dan langsung
Cara penyampaikan informasi
kepada public tidak melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti halnya
pada siaran TV yang membutuhkan berbagai macam proses dari editing sampai
penyiaran atau kajian media cetak.yang lebih rumit lagi dari pada TV, kalau
radio cukup dengan melalui telefon,reporter radio lansung dapat menyampaikan
berita atau melaporkan peristiwa yang ada ditempat kejadian perkara.
2) Akrab
Radio adalah alat
yang akrab dengan pemiliknya.anda jarang sekali duduk dalam satu grup dalam
mendengarkan radio; tetapi biasanya mendengarkannya sendirian, seperti di
mobil, di dapur, di kamar tidur, dan sebagainya.
3) Dekat
Suara penyiar hadir
dirumah atau didekat pendengar. Pembicaraan-nya langsung menyentuh aspek
pribadi(interpersonal communications).
4) Hangat
Paduan
kata-kata,musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi
pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan sering
kali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka.
5) Sederhana
Tidak rumit, tidak
banyak permik,baik bagi pengelola maupun pendengar.
6) Tanpa
batas
Siaran radio menembus
batas-batas geografis, demografis, SARA
(suku, agama, ras, antar golongan), dan
kelas social. Hanya ”tunarungu” yang tak mampu mengkonsumsi atau menikmati
siaran radio.
7) Murah
Dibandingkan dengan
berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatife
jauh lebih murah. Pendengar pun tidak dipungut bayaran sepeser pun untuk
mendengarkan radio.
8) Bisa
mengulang
Radio memiliki kesementaraan
alami(transient nature)sehingga berkemampuan mengulang informasi yang sudah
disampaikan secara cepat.
9) Fleksibel
Siaran radio bisa
dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang
lain, seperti memasak, mengemudi, belajar, dan membaca Koran atau buku.
·
Kelemahan Radio
1. Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil.
Karaenanya angka-angka pun dibulatkan.misalnya penyiar akan menyebutkan “seribu
orang lebih” untuk angka 1053 orang.
2. Batasan
waktu
Waktu siaran radio relatife terbatas,hanya 24 jam sehari,
berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas.
Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih.
3. Mengandung
gangguan
Seperti timbul tenggelam(fading)dan gangguan
teknis”chanel noise factor”.
4. Telinga
Hanya memenuhi dalam bidang audio, radio tersaingi dengan
adanya TV yang berkemampuan memenuhi audio dan visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar