Jumat, 14 Oktober 2011

RADIO DALAM PENDIDIKAN



ARTIKEL
TEKNOLOGI INFORMATIKA
“RADIO DALAM PENDIDIKAN”
Dosen: Fahrudin muklis M.pd



 
Disusun oleh :
Muhammad Anis Yahya
10110263


FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010

RADIO DALAM PENDIDIKAN

1.    Sejarah Singkat Tentang Radio
a.    Pengertian Radio
Radio merupakan teknologi yang mampu melakukan pengiriman sinyal melalui modulasi gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas lewat udara dan maupun ruang hampa. Karena gelombang radio tidak memerlukan media penghantar gelombang seperti: kabel, kawat ataupun benda-bendalainnya.
Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
b.    Jenis-jenis Gelombang Radio
·         Gelombang  radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
      Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.
·         Gelombang Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.
      Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), Karakteristik radio


2.    FUNGSI RADIO DALAM PENDIDIKAN
Pada tahun-tahun pembelajaran diera modern ini banyak sekolahan yang mendirikan radio sendiri untuk media penunjang pembelajaran siswanya. Dalam halini dapat melatih siswa untuk aktif mencari data sendiri, tidak hanya terpaku pada apa diberikan oleh guru di sekolahan saja. 
Media pembelajaran seperti ini sangat bagus di terapkan, agar para siswa tidak mengisi hari-hari nya dengan bermain atau nonton tv saja, walaupun lewat tv juga media pembelajarannya tetapi tidak melatih imajinasi siswa secara babas. Sedangkan lewat radio siswa dapat lebih bebas berimajinasi, karena melalui audio saja yang di sajikan oleh penyiar siswa langsung mengembangkan imajinasinya, bagaimana setingan pada dunia nyatanya dan setiap siswa pasti mempunyai imajinasi yang berbeda-beda. Jadi setiap siswa itu bisa mengapresiasikan dirinya sendiri tidak mono tone dan cara berfikirnyapun berkembang secara otomatis.
Pada umumnya para guru juga banhyak yang berpendapat bahwa siaran radio pendidikan bermanfaat menambah wawasan untuk mengajar, meski sebagian tidak mengetahui kalau hingga hari ini siaran tersebut masih mengudara. Bagaimana langkah ke depan agar siaran ini menjadi efektif?.
Ada beberapa langkah alternatif yang  perlu diterapkan agar siaran radio dapat efektif yaitu :
·         Pembelajaran akan lebih menyenangkan. Apabila anak-anak dapat menikmati kembali cerita atau dongeng melalui radio yang dengan karakteristiknya hanya “suara” akan mampu membangkitkan daya imajinasi anak itu sendiri.
·         Siswa sebagai audiens bisa saling bertukar pendapat tentang materi pelajaran yang disampaikan. Radio juga menjujung tinggi perbedaan karakteristik pendengarnya.
·         Adanya media radio pendidikan merupakan perkembangan baru yang memberi nuansa positif dalam penyebar luasan informasi pendidikan
·         Secara sederhana dapat kita sadari bahwa program siaran pendidikan dari media radio akan memberi  pembelajaran kepada masyarakat pendengar yang akhirnya akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat
·         Termasuk di dalamnya media radio, memiliki ciri khas, yaitu menjanjikan kecepatan, ketepatan, kepraktisan dan kualitas dalam mencari, mengumpulkan menyeleksi, mengolah dan menyajikan informasi.

3.    KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN RADIO
·         Keunggulan Radio
1)    Cepat dan langsung
Cara penyampaikan informasi kepada public tidak melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti halnya pada siaran TV yang membutuhkan berbagai macam proses dari editing sampai penyiaran atau kajian media cetak.yang lebih rumit lagi dari pada TV, kalau radio cukup dengan melalui telefon,reporter radio lansung dapat menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada ditempat kejadian perkara.
2)    Akrab
Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.anda jarang sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi biasanya mendengarkannya sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar tidur, dan sebagainya.
3)    Dekat
Suara penyiar hadir dirumah atau didekat pendengar. Pembicaraan-nya langsung menyentuh aspek pribadi(interpersonal communications).
4)    Hangat
Paduan kata-kata,musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan sering kali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka.
5)    Sederhana
Tidak rumit, tidak banyak permik,baik bagi pengelola maupun pendengar.
6)    Tanpa batas
Siaran radio menembus batas-batas  geografis, demografis, SARA (suku, agama, ras, antar golongan),  dan kelas social. Hanya ”tunarungu” yang tak mampu mengkonsumsi atau menikmati siaran radio.
7)    Murah
Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatife jauh lebih murah. Pendengar pun tidak dipungut bayaran sepeser pun untuk mendengarkan radio.
8)    Bisa mengulang
Radio memiliki kesementaraan alami(transient nature)sehingga berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan secara cepat.
9)    Fleksibel
Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi, belajar, dan membaca Koran atau buku.
·         Kelemahan Radio
1.    Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil. Karaenanya angka-angka pun dibulatkan.misalnya penyiar akan menyebutkan “seribu orang lebih” untuk angka 1053 orang.
2.    Batasan waktu
Waktu siaran radio relatife terbatas,hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih.
3.    Mengandung gangguan
Seperti timbul tenggelam(fading)dan gangguan teknis”chanel noise factor”.
4.    Telinga
Hanya memenuhi dalam bidang audio, radio tersaingi dengan adanya TV yang berkemampuan memenuhi audio dan visual.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar