Selasa, 01 November 2011

TUGAS RESUME

MANUSIA DAN PENDIDIKAN
Prof. Dr.Hasan Langgulung
BAB I
FALASAFAT PENDIDIKAN ISLAM
            Falsafat pendidikan islam mencakup kebenaran yang bersifat spekulatif dan partikal yang dapat menolong untuk menafsirkan tentang manusia,sifatnya, nasib kesudahanny, dan keseluruhan hakekat islam meletakkan prinsip-prinsip norma-norma yang menguasai keseluruhan sikap pendidikan.
a. Kejadian manusia dan tujuan hidupnya
        Salah satu hakikat manusia di bumi yaitu menjadi khalifah di bumi. Firman Allah : Dan Kami memberimu keuasaan di atas bumi dan member kamu penghidupan di situ.” (QS 7:10). Kekuasaan yang Allah berikan termasuk amanah, sehingg amanah tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Namun, karena manusia adalah makhluk yang lemah, tidak jarang manusia lalai dalam menjalankan amanahnya. Firman Allah : “Manusia diciptakan lemah”. (QS 4:28) dan “Sesungguhnya dahulu Kami membuat perjanjian kepada Adam, tetapi ia lupa dan tidak memiliki ketetapan hati”. (QS 20:115)
b. Zaman Awalan dalam Pendidikan Islam
        Tujuan utama pendidikan islam pada zaman awal yaitu menegakkan aqidah Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Cirri-ciri pendidikan Islam pada zaman awalan sebagai berikut :
1. Menonjolkan unsure Arab pada pendidikan Islam
2. Bertujuan menegakkan prinsip yang baru dengan menyiarkan ajaran-ajarannya bagi daerah bersama tentara – tentara untuk menyiarkan dakwah Islam
3. Bergantung penuh pada ilmu-ilmu Al-Quran dan hadist
4. Mementingkan tulisan sebagai alat penghubung yang dahulunya tidak dipentingkan
5. Mempelajari bahasa asing
6. Bergantung paa surau dan masjid sebagai pusat pendidikan

BAB II
DARI FALSAFAH KE TEORI PENDIDIKANSUDUT PANDANG ISLAM
Falsafah pendidikan adalah penerapan berbadai prinsip falsafah terhadap aspek-aspek tertentu pada kehidupan manusia untuk memperbaiki kehidupan tersebut. Islam adalah cara hidup, sedangkan tujuan dari pendidikan adalah memelihara kehidupan manusia.
a.       Kandungan Pendidikan
Istilah kandungan pendidikan bermakna biang pengetahuan yang tersusun menjadi dasar segala aktivitas pendidikan. Kandungan haruslah direka sedemikian rupa sehingga membolehkan kita untuk mencapai tujuan pendidikan. Ada hubunga yang erat antara tujuan dan kandungan pendidikan, maka setiap teori pendidikan mempunyai kriterianya sendiri untuk memilih kandungan itu. Oleh sebab itu, Al-Quran dianggap sebagai asas daripada teori pendidikan Islam.
Metode pendidikan ada 3 aspek, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam dalam pembentukan karakter khalifah.
2. berkenaan dengan metode yang tersebut dalam al-Quran seperti lemah lembut, memulakan dengan yang mudah, memilih waktu yang tepat, dll.
3. berkenaan dengan motivasi yang melibatkan ganjaran dan hukuman.
BAB III
TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Tujuan pendidikan yaitu tujuan akhir, tujuan umum dan tujuan khusus
·         Tujuan akhir pendidikan dalam pembentukan pribadi  khalifah bagi anak didik yang memiliki filsafat, roh di samping badan,kemauan yang bebas dan akal.
·         Pada tingkat tujuan umum dan tujuan khusus yaitu pembentukan pribadi khalifah. Dan hanya guru-guru dan para perancang pendidikanlah yang bertugas menciptakan tujuan tsb.
BAB IV
PERANAN AGAMA DALAM PEMBENTUKAN MASYARAKAT YANG BERTATA TERTIB PANDANGAN ISLAM
Beberapa inti ajaran Islam yaitu :
1.      Tiada Tuhan Kecuali Allah.
2.      Tauhid bermakna bahwa Tuhan berlaku kepada yang bukan Tuhan itu sebagai Tuhan yaitu sebagai pencipta atau penyebab terakhir
Manusia mampu berbuat tindakan, bahwa makhluk dapat menerima tindakan manusia dan tindakan manusia terhadap alam yang mampu menerima itu yang berakibat berlakunya tranformasi itulah tujuan agama.Bahwa manusia diantra makhluk allah yang berhak bertindak bebas dan bebas pula menjalankan tindakan itu Tauhid bermakna komitmen manusia untuk memasuki alam tabi’I dan sejarah yang disitu ia mewujudkan irodah ilahi. Tauhid mengembalikan harga manusia yang untuk agama lain ditiadakan dan dikatakan salah satunya dengan dosa.
BAB V
FALSAFAH IBN SINA IMPLIKASI DALAM PENDIDIKAN
Karya-karya ibn sina yang berjumlah lebih 250 buah, dapat dikategorikan maksudnya : 2 kategori besar. Yaitu, falsafah teoritis dan falsafah praktis karyanya dalam faalsafah teoritis menempatkan beliau sebagai ahli falsafat pendidikan. Salah satunya teorinya mengenai pengetahuan yang terkandung dalam al-Shifa yaitu sebuah ensiklopedia pengetahuan terpanjang yang pernah dibuat untuk seseorang manusia.
Sebagai pelaksana, selain menghasilkan karya-karyanya ( kedokteran, ilmu jiwa,matematik falak,dll) beliau bekerja sebagai dokter dalam istana dan sekaligus meletakkan pengaruhnya dalam bidang politik. Pada waktu luang beliau yang suka bermain music.
Konsep penilain yang digunakannya adalah luas dan menyeluruh, meliputti dunia dan akherat. Sebab criteria yang digunakan adalah kebahagiaan dan ia hanya berarti jika ia dikaitkan dan kebahagiaan akhirat sebagai tujuan terakhir.
BAB VI
KONSEP ILMU MENURUT AL-GHAZALI
Ilmu menurut pandangan al-ghazali dapat dilihat dari 2 segi : ilmu sebagai proses dan ilmu sebgai objek. Ilmu sebgai proses melibatkan ilmu derita, ilmu akal, dan ilmu ladunni sebgai objek ilmu menurut pandangan al-ghazali, bukan juga menghindari pengaruh falsafat Yunani di zamannya, tetap juga penulis dalam pendidikan pada zaman mutakhir belum dapat menjangkau insting beliau. Pada zaman seperti sekarang ini ide al-ghazali tentang ilmu dan implikasinya sangatlah diharapkan.
BAB VII
MASALAH PENGISLAMAN BERBAGAI MATA PELAJARAN( penyusun kembali dasar-dasar pembinaan kurikulum dalam pendidikan Islam)
Menurut penulis untuk diislamkan adalah  tujuan / haluananya. Akan kemana ia, yang di dalam pendidikan disebut objektif. Kalau hanya mata pelajarannya saja yang diislamkan maka ia tenggelam di makan arus dari objektif itu dibuatlah berbagai objektif behavioral yang akan dicapai dengan mengaarkan pengetahuan tertentu . ini berarti objektif-objektif pendidikan islam dapat dicapai bukan hanya dengan mengajarkan yang bisa disebut pengetahuan islam. Tetapi segala macam ilmu ( matematika, biologi, dll).
Tentang metodelogi kita jangan silau dengan hasil penemuan teknologi pendidikan yang menggunakan berbagai macam elektronik. Karna itu semua hanyalah bendanya yang tidak bernyawa yang mengisinya adalah manusia yang mempunyai konsep yang jelas tentang apa kebenarannya pendidikan itu. Pendidikan islam bisa menggunakan teknologi pendidikan ini sebaiknya untuk mencapai tujuannya , tetapi eletronik tidak menggantikan manusia sebagai guru. Penilaian pendidikan islam mempunyai criteria sendiri yaitu kebijaksanaan dan budi luhur.
BAB VIII
BENTUK DAN FALSAFAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR
Pendekatan Islam dalam kurikulum menekankan wahyu sebagai sumber ilmu yang harus dimaksudkan dalam kurikulum disamping ilmu yang dicari dn akal. Dalam Islam wahyu terpelihara dalam al-qur’an dan sunnah yang maksud dasar Syari’ah.
Pada tingkat dasar melalui pengajaran keterampilan dasar seperti 3M, sedang kandungan kurikulum mengisi bahan- bahan bacaan dan tulisan pada tingkat dasar. Sedangkan pada tingkat menengah melalui pendekatan antara disiplin / pengajaran berkelompok.
Pendidikan Islam, disampinh menganggap penting pengetahuan yang diperoleh melalui akal, juga menganggap bahwa pengetahuan melalui wahyu adalah lebih penting. Sebab wahyu, Al-Qur’an dan sunnah tertulis dalam bahasa arab, dan semua yang berkenaan dengan tuntutan dasar islam (ibadat, sembahyang,dll) haruslah dikuasai atau murid-murid dari tingkat awal.
BAB IX
KREATIVITAS DAN KURIKULUM PENDIDIKAN GURU
Kedudukan guru dalam masyarakat adalah sangat penting setara dengan filsafat-filsafat, maksud penasehat raja, penguasa dan menteri-menteri kata-katanya masih undang-undang yang mengatur Negara. Guru bertanggung jawab mengajar calon-calon penguasa didasarkan pada lingkunagn dimana guru dalam latihan itu berada. Komponen kurikulum latihan guru harus melingkupi :
A. Pendidikan umum :
1.      Pendidikan Islam atau kebudayaan Islam
2.      Sains dan matematika
3.      Bahasa Indonesia dan inggris
4.       Pendidikan Jasmani
5.      Pendidikan Keterampilan
B. Pendidikan Profesional adalah falasafah, sosiologi, psikologi, perkembangan anak
C. Pendidikan Spesialisasi ( mata pelajaran yang akan diajarkan)
Dalam pendidikan guru janganlah bertindak sebagai penghalang kreatifitas anak, namun sebaliknya harus masih pendorong untuk itu guru harus :
1.      mengakui dan menyadari kemampuan kretifitas siswanya
2.      Hormatilah pertanyaan-pertanyaan dan ide-ide siswa walupun remeh
3.                        Kuasailah teknik pertanyaan profokatif yang menimbulkan rasa ingin tahu.
BAB X
PENDIDIKAN ISLAM MENGHADAPI ABAD KE 15 H
A.     Potensi Manusia
            Dinegeri Yunani kerajaan Sparta beranggapan bahwa satu-satunya potensi manusia yang perlu dikembangkan adalah jasmani. Jasmani perlu mendapatkan perawatan namun lama kelamaan mereka sadar bahwa kecantikan jasmani ada batasnya. Mereka tidak suka dengan orang tua sebab falsafah pendidikan Sparta bertujuan untuk membentuk manusi yang bersedia berkelahi dengan musuh dan singa setiap saat. Namun lain dengan kerajaan Athena, mereka lebih mementingkan kecerdasan otak.
Menurut pandangan islam potensi-potensi manusia tersimpul pada Al-asma, Al-Husna
Empat Faktor menjamin keberhasilan :
1.      Iman
2.      Amal Soleh
3.      Sains/ Fakta yang benar
4.      Penangguhan Ganjaran
BAB XI
PERSPEKTIF BARU DALAM PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MODERN
            Semenjak abad ke-18 pertengahan abad ke -20 perkembangan psikologi dikuasai 2/2 kecenderungan utama yaitu kecendrungan experiment dan kecendrungan klinikal. Mulai pertengahan abad ke -20 samapai sekarang psikologi banyak dipengaruhi untuk aliran falsafah yang sedang berkembang didunia pada waktu itu misalnya falsafah eksistensialisme.
            Jika kita perhatikan trend sekarang maka sumbangan Islam terhadap perkembangan psikologi pada masa-masa mendatang akan banyak berkisar pada konsep-konsep dasar seperti sifat-sifat asasi manusia , sifat-sifat asasi pengetahuan, dll.
BAB XII
PEMBINAAN KELUARGA BAHAGIA SEBAGAI ASAS BAGI MASYARAKAT YANG BAIK DARI SEGI PANDANGAN ISLAM
            Konsep dasar tentang manusi dan fungsinya diatas bumi ini yaitu sebgai khalifah, konsep tanggung jawab atau amanah. Konsep dan cirri-ciri masyarakat islam atau ummah dan konsep perjanjian atau mithaq. Semua konse diatas sangat mendasar, yaitu merupakan sifat-sifat asasi manusia sebgai individu dan sebgai kelompok, jadi bpleh diberlakukan dimana saja dan kapan saja.
Menurut penulis, pembentukkan keluarga tidak harus melibatkan moral atau akhlak, malah kebhagiaan itu adalah masalah moral dalam tingkat pertama pendapat lain yaitu, bahwa kebahagiaan keluarga ke arah terbentuknya masayarakat yang bahgia dan harmonis hnaya dapat tercipta sikap kita memperhatikan sifat-sifat asasi manusia. Dan tida ada teori yang lebih baik untuk mengatakan tentang sifat-sifat manusia kecuali kata-kata dari pada penciptaannya sendiri yaitu Allah.
BAB XIII
PENDIDIKAN ISLAM DI RUMAH
            Islam memandang bahwa keluarga bermula dengan terjalinnya hubungan yang suci antara lelaki dan wanita melalui perkwainan yang halal, memenuhi segala rukun dan syarat sahnya. Jika suami, istri, anak, maka muncullah unsure ketiga dari keluarga. Dan kata lain keluarga adalah unit social yang pada dasarnya terdiri dari suami istri yang satu sama lain merasa tentram dalam bentuk yang ditentukan untuk agama dan masyarakat.
            Peran keluarga yaitu :
a)      Perancanaan keluarga dalam pendidikan jasmani dan kesehatan anak-anak
b)      Perancanaan keluarga dalam pendidikan Intelek anak-anak
c)      . Perancanaan keluarga dalam pendidikan psikologi dan emosi anak-anak
d)      . Perancanaan keluarga dalam pendidikan agama anak-anak
e)      . Perancanaan keluarga dalam pendidikan moral dan akhlak anak-anak
f)       . Perancanaan keluarga dalam pendidikan social anak-anak
            Keluarga dalam islam mempunyai kewajiban yang harus di tunaikan terhadap anak-anaknya, demi kebahagiaan masyarakat sendiri. Diantaranya adalah seorang laki-laki memilih bakal istri yang saleh yang bakal menjadi ibu bagi anak-anaknya
a)      a.,memilih nama yang baik bagi anak-anaknya.
b)      memperbaiki adab dan pendidikan anak-anaknya
c)      bersifat adil terhadap anak-anaknya
d)      bekerjasama dengan lembaga-lemabga lain dalam masyarakat untuk menjaga, meyadarkan dan membimbing anak-anak dari segi kesehatan akhlak dan social
            menjadi tauladan yang baik terhadap akhlak dan perangai yang diajarkan kepada anaknya dalam rumah tangga yang penuh dengan syi’ar dan kebiasaan islam.
BAB XIV
MASYARAKAT BERMOTIVASI DAN BERDISIPLIN
Yang menjadi inti ajaran islam adalah tauhid, yaitu pengkuan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah. Walupun singkat pengakuan ini mengandung beberapa prinsip yang merupakan inti dan dasar-dasar pokok ajaran islam.
Bahwa tidak ada tuhan kecuali allah, ada 2 realita yang terdiri dari alam tabi’in makhluk dan suatu pencipta atau khalik.
Tuhan adalah sumber segala kekuaasaan. Manusia juga di antara makhluk-makhluk tuhan yang sanggup bertindak secara bebas, dan bebas pula menjalankan tindakan itu atau tidak kebebasan ini member manusia suatu beban istimewa, yaitu tangggung jawab.
Sebab manusia adalah makhluk yang termulia maka ia diangkat sebgai khalifah allah di bumi untuk menjaga sumber-suumber bumi.
Jika pendidikan islam diorientasikan kepada inti ajaran islam yaitu iman dan amal, maka tidak dapat tidak diusahakan untuk menciptakan masyarakat yang bermotivasi dan berdisiplin akan terlaksana adanya.
 
BAB I
IFTITAH

Hubungan antara peradaban dan pendidikan, amatlah jelas. Peradaban harus di pahami sebagai keadaan kebudayaan. secara lengkap peradaban dapat diartikan sebagai keadaan kebudayaan dari satu kelompok sosial yang menggambarkan tingkat pencapaian tertentu dalam bidang kesenian, industri, ilmu pengetahuan, pemerintahan moral dan wawasan pemikiran.
Kebudayaan itu merupakan keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tiga pokok kebudayaan yakni tatanan, proses dan tujuan, saling berhubungan satu sama lain dan dapat ditemukan dimana saja baik dalam skala luas(dunia) maupun komunitas kecil (regional). Karena pendidikan lazim diartikan sebagai seperangkat proses penyebab belajar yang tugasnya dimasyarakat mencakup empat hal yaitu (1) meneruskan kebudayaan (2) membantu individu memilih peranan sosial (3) mengintegrasi aneka ragam identitas individu dan subkultur kedalam lingkup kebudayaan yang lebih umum (4) menjadi sumber inovasi sosial dan kebudayaan.dengan demikian keterjalinan hubungan fungsional antara pendidikan dan kebudayaan menunjuk pada dua arah pokok. Arah pertama bersifat reflektif dan arah yang kedua bersifat progresif. Warisan islam yang luar biasa daya dorongannya bagi peradaban ummat manusia ialah Al-Qur’an.



BAB II
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM TRADISI ARAB-ISLAM
Tujuan pendidikan mengemban tugas suci adalah membuahkan prilaku dan kebahagiaan yang diakui untuk kehidupan dunia dan untuk kehidupan abadi. Pendidikan            muslim bermula dari pengalaman nabi muhammad menerima wahyu. Beliau diperintahkan oleh malaikat pembawa/penyampai wahyu :”bacalah” karena beliau mengemukakan alasan tidak dapat membaca maka diperintah itu diulang atas nama Allah yang mengajarkan manusia yang tidak mengetahui sesuatu dan secara keseluruhan tradisi Arab sebelum masuk islam adalah tradisi lisan dan kekayaan tradisi syair-syair yang disampaikan secara lisan. Kemampuan baca tulis bukanlah suatu kualifikasi yang diperlukan dalam diri seorang penyair.pada zaman dahulu kalah masjid merupakan pusat semua kegiatan masyarakat.
Nabi Muhammad mengembangkan tema tidak ada batas dalam belajar dalam berbagai bentuk tetapi dua buah hadis kiranya memadai untuk menjelaskan itu. Pertama “ mencari ilmu wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan” keduanya merupakan tujuan orang- orang beriman dan dia harus mencarinya tanpa memandang sumbernya. Unsur  yang amat penting dalam administrasi islam adalah toleransi para ahli kitab yaitu orang-orang yahudi dan nasrani, yang dapat menikmati otonominya sendiri di bawah pimpinan spritualnya. Keadaan yang lebih berbentuk keanehan itu berlangsung hampir setengah abad dan kemudian akhirnya terjadilah “arabisasi” . persaudaraan Islam yang pada mulanya hanya terjadi diantara suku arab kini menjadi amat luas akibat percampuran dengan berbagai ras yang melatarbelakangi budaya dan agama yang bermacam-macam.

BAB III
TANTANGAN PERADABAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM
Banyak tantangan yang muncul ditengah-tengan kekacauan yang dialami manusia selama berabad-abad. Tantangan terbesar yang muncul secara diam-diam adalah tantangan pengetahuan. Pada hakikatnya pengetahuan yang dirancang dan disebarluaskan oleh peradaban barat itu mengandung persoalan. Pada pengetahuan itu telah kehilangan tujuanya yang benar dan telah menimbulkan kekacuan lebih banyak hidup dari pada kedamaian. Pengetahuan arab itu menginginkan kenyataan,kepastian tetapi yang ia hasilkan ialah keracunan dan keraguan (dalam arti metodologi ilmiah maupun sebagai epistimologi). Penafsiran pengetahuan dilakukan kembali melalui prisma, seperti pandangan dunia, pandangan intelektual dan presepsi kejiwaan dari peradaban yang saat ini memegang peranan kunci dalam perumusan maupun penyebarluasan. Apa yang dirumuskan dan disebarluaska adalah pengetahuan yang ditanamkan dengan ciri dan kepribadian peradaban barat. Peradaban barat merupakan fungsi peleburan kebudayaan nilai-nilai dan aspirasi yunani serta Romawi kuno kemudian fungsi seperti itu bercampur lagi dengan agama yahudi dan kristen. Dalam perkembangannya peradaban tadi bercampur lagi dengan peradaban bangsa latin, Jerman, Keltik, Nordik. Dan dari yahudi dan kristen diperoleh unsur kepercayaan agama dan dari latin dan jerman keltik dan nordik diperoleh jiwa mandiri dan nasioanal serta teknologi bersama-sama dengan bangsa slavia telah mendorong mereka kepada kejayaan kekuasaan begitu rupa islam pun mempunyai sumbangan penting bagi tumbuhnya peradaban barat. Sumbangan itu dalam hal pengetahuan dan menanamkan semangat ilmiah dan rasional. Dan  dalam konsep kehidupan yang paling fundamental ini islam berbeda denga  peradaban barat termasuk konsep pengetahuannya. Perbedaanya ialah (a).pengetahuan itu mencakup iman (faith and belief) (b) tujuan mencari pengetahuan ialah untuk menanamkan keadilan dan kebajikan pada manusia, pandangan manusia mengenal realitas, merupakan inti filsafat islam yang menentukan pandangan dunianya.islam memusatkan wawasan filsafat dan agamanya mengenai realitas dan pandangan dunianya pada tuhan islam membedakan ada (wujud) dengan mengada (maujud) keesaan (wahdah) dan keserberagamaan (kathrah) kekal (baqa’) dan semesta (fana).

BAB IV
TANTANGAN PERADABAN MODERN DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL
Para pendidik muslim sepakat, bahwa tujuan pendidikan bukanlah dengan mengajari murid dengan fakta. Melainkan menyiapkan mereka agar hidup bersih, suci, dan tulus. Weber   mengemukakan tiga tipe pendidikan: pertama ia menyebut pendidikan karismatik. Tipe yang kedua pendidik untuk kebudayaan. Tipe ketiga ialah pendidikan spesialis. Sedangkan islam berupaya menggabungkan ketiga tipe tersebut dalam sistemnya masing-masing dan memberikan ketinggian pada kesucian batin yang di cerminkan pada kesadaran sosial dan usaha- usaha idealistik yang bertujuan kepada penguasaan setiap kecakapan yang menjadi tuntunan tugas seseorang.pendidikan islam tradisional bukanlah merupakan suatu kegiatan yang terpisah dari aspek-aspek masyarakat lainya akan tetapi pendidikan itu berlangsung dalam keselarasan dengan kegiatan-kegiatan dan lembaga lain dan dalam posisi yang saling memperkokoh, dan materi pokonya yaitu kitab suci Al-Qur’an. Tingkat pendidikan formal yang pertama ialah maktab atu kuttab, maktab ini setara dengan sekolah dasar dan madrasah merupakan pendidikan menengah dan masjid merupakan puncak sistemnya. Perbandingan  antara sistem pendidikan tradisional dan sitem pendidikan modern ialah sebagai berikut:
1.       Pendidikan tradisional merupakan bagian integral dari masyarakat sedangkan modern tidak.
2.       Lembaga pendidikan muslim menempatkan pendidikan moral dan agama pada posisi yang paling tinggi dalam programnya.sangatlah berlawanan dengan model pendidikan modern yaitu menerima pandangan sekuler dan dalam prosesnya telah mengabaikan aspek pendidikan yang sangat penting.
3.       Pendidikan islam tradisional ditandai dengan ketentuan-ketentuan yang tidak ketat dalam hal orang yang hadir pada setiap kegiatan ataupun dalam hal pengelompokan umum, sedangkan sistem pendidikan modern menghindari praktek pendidikan seperti itu.
4.       Dalam pandangan islan tradisional tidak ada ujian umum sedangkan modern ada.
5.       Pendidikan tinggi islam tradisional memberikan kebebasan yang begitu besar kepada muridnya untuk memilih bidang yang diminatinya,sedangkan pendidikan modern menjadi tidak ada apa-apanya jika tanpa rencana yang terinci dan disertai suatu kecermatan.
6.       Lembaga pendidikan muslim menjadi cermin kemanusiaan dan kesederhanaan masyarakat. Kontras denganya maka sistem sekolah modern dalam beberapa hal mencerminkan masyarakat industri barat.
7.       Sistem pendidikan islam didasarkan pada hubungan pribadi secara mendalam antara guru dan murid, guru disini berperan sebagai sumber spiritual dan sekaligus sebagai pembimbing profesional sedangkan sistem pendidikan modern tidak bersifat pribadi akn tetapi bersifat impersonal dan fungsi guru lebih bersifat profesional dari pada moral.
8.       Lembaga pendidikan muslim merupakan penjaga nilai-nilai masyarakatnya dan pengamalan warisan kebudayaannya, sedangkan sekolah modern sebagai alat yang artifical(tidak alami) dalam mengubah masyarakat.

BAB V
POLA PERADABAN DUNIA,PENDIDIKAN DAN KUALITAS MANUSIA
            Menurut M.A Zaky badawi mengenai kualitas hidup, penafsiran yang dianggap terpenting yang tergolong mencerminkan pola peradaban yang di ikuti ialah:
1)       Modernis-sekularis
2)       Humanis
3)       Religius
Sistem pendidikan ini sangat tergantung kepada penafsiran-penafsiran itu. Itulah sebabnya penafsiran tersebut perlu dipertimbangkan.disentregrasi nilai-nilai, dapat dibenarkan dari sudut pandang ini jika tidak ada sesuatu yang mutlak maka hasilnya ialah perubahan yang terus menerus dan tujuanpun mengalami fluktuasi. Sedangkan agama menempatkan manusia dalam prespektif keabadian dan tidak ketidakberhinggaan melalui iman yang dipandang sebagai pemelihara kebenaran abadi. Karena agama memberikan norma manusia yang seluruhnya komperhensif dan tujuan pendidikan yang seluruhnya inklusif.menurut agama tujuan yang didapat melalui wahyu memiliki status objektif. Ia memperoleh tidak hanya berdasarkan pengalaman sendiri,akan teapi selalu terletak pada ruang dan waktu sehingga menjadi relatif.


Dr.Ahmad tafsir
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam buku ini penulis berpikir yaitu mengenai mtu pendidikan islam yang masih rendah,sehngga penulis menyimpulkan  bahwa sesungguhya islam itu tidak miskin rendahnya mutu sekolah islam bukan Karena umat islam idonesia miskin ,melainkan Karena ada yang masih harus di behani dalam pola pemikiran umat islam yang haru di benahi yaitu:
1.      Hendaknya mendahulukan yang wajib dan membelakangkan yang sunnat
2.      Lebih memperhatikan mutu sekolah islam Karena mutu sekolah itu menentukan mutu islam dan mutu indinesia
3.      Etos ekonomi hendaknya di ubah

BAB II
KONSEP PENGETAHUAN DALAM  ISLAM
Yang di maksud dengan pengetahuan agama ialah pengetahuan yang di wahyukan,yaitu pengetahuan tentang al-qur’an dan hadis serta semua pengetahuan tentang isimya yang di kembangkan melalui tradisi islam .yang di maksud dengan pengetahuan agama di Indonesia ialah:
1.       Ulumul qur;an
2.       Ulumul hadis
3.       Ilmu aqaid
4.       Ilmu fikih
5.       Ilmu akhlak
6.       Sejarah islam
7.       Ilmu bahas arab
Dari seg pengetahuan itu di pelajari atau tidak pengetahuan di bagi menjadi pengetahuan fitrah dan pengetahuan yang di pelajari.di lihat segi jelas atau kaburnya,pengetahuan di bagi menjadi pengetahuan uang sederhana ,jelas dan pengetahuan yang rumit.
Dari segi sumber pengetahuan dan alat memperolehnya,dapat di bagi menjadi:
-            Pengentahuan saintifik
-            Pengentahuan logika
-            Pengentahuan intuisi dan perasaan
-            Pengentahuanilham dan kasyaf
-            Pengentahuan yang di wahyukan
Dari segi pembahasan,pengetahuan di bagi menjadi:
-            Pengetahuan tentang Allah
-            Pengetahuan tentang akidah dan masalah gaib
-            Pengetahuan tentang hala dan haram
-            Pengetahuan tentang akhlak
-            Pengetahuan tentang diri sendiri dan sifa kemanusiaan
-            Pengetahuan tentang sifat-sifat,wujud-wujud
Pengetahuan paling tinggi nilainya ialah pengetahuan tentang allah ,yaitu

BAB III
DEFINISI ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Ilmu pendidkan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam,islm adalh nama agama yang di bawa untuk nabi Muhammad SAW .secar global ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasrkan al-quran ,hadis dan akal.
Perbedaaan antara falsfah, imu dan teknik pendidikan islam
MATRIKS PENGETAHUAN MANUSIA
Jenis pengetahuan
objek
Cara memperoleh
Potendi yang di gunakan
Ukuran kenaran
-Sains
-filsafat
-mistik

-empiris
-abstrak logis
-abstrak supra logis
-riset
-berpikir logis
-latian menyakini
- akal dan indra
- akal
- hati dan rasa
- logis dan empiris
- kelogisan argumen
- keyakinan batin

Dari matriks diatas disimpulkan bahwa sains (ilmu) ialah pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris.teori-teori dalam ilmu pendidikan islam haruslah dapat di uji secara logis dan empiris.adapun falsafh adalah sejenis pengetahuan manusia yang logis saja ,tentang objek dan abstraknya supralogis atau suprasosial atau metrasional.untuk memperoleh pengetahuan mistik ini yaitu menggunakan rasa.
Dasar ilmu pendidikan islam yaitu al-quran dan hadis ,Karena hingga saat ini kitab suci yang terjamin keasliannya adalah al quran ,sehingga orang islam mengambil al quran sebagi dasar ilmu pendidikan islam.
BAB IV
DEFINISI PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Dalam pengertia luas penddikan islam pengembangan pribadi dalam semua aspeknya.yang di maksud dengan pengembangan pribadi ialah mencaku pendidikan oleh diri sendiri,pendidikan oleh lingkungan dan orang lain.seluruh aspek jasmani akal dan hati.dengan ini pendidikan adalah berbagai usaha yang di lakukan untuk seseorang (pendidik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif . sedangkan pendidik islam ialah bimbingan terhadap seorang agar ia menjadi muslim semaksimal.

BAB V
TUJUAN UMUM PENDIDIKAN ISLAM
1.      Hakekat manusia menurut islam
Menurut islam,manusia adalah makhluk ciptaan allah.inilah salah satu hakekat wujud manusia.hakekat wujudnya ,bahwa manusia adalah makhluk yang perkembangannya di pengaruhi oleh pembawaan dan inngkungan .sabdarasul saw.
“tiap orang di lahirkan membawa fitrah ayalah dan ibunyalah yang menjdikanya yaudi,nasrani dan majusi”(HR Bukhari dan muslim).
2.      Manusia sempurna menurut islam
-            Jasmani yang sehat serta kuat dan berketrampilan,islam menghendaki agar orag islam itu sehat mentalnya di samping sehat jasmaniyah,karena ajaran islam adalah persoalan mental.
-            Cerdas dan pandai
-            Rohani yang berkualitas
3.      Tujuan pendidikan islam
Ialah muslim yang sempurna atau manusia yang taqwa tau manusia beriman atau manusia yang beribadah kepada allah.

BAB VI
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Kurikulum yaitu pengalaman belajar ,suatu kurikulum mengandung komponen-kompnen,yaitu”
1.       Tujuan
2.       Isi
3.       Netode atau proses belajar mengajar
4.       Evaluasi
Cirri-ciri kurikulum pendidiksn islam:
1.       kurikulum pendidikan islam harus menunjukkan,pelajaran agama dan akhlak
2.       harus memperhatikan pengembangan menyeleruh aspek pribadi siswa
3.       harus memperhatika keseimbangan antara pribadi da masyarakat ,dunia dan akhirat ,jasmani dan rohani
4.       harus memperhatikan seni halus (ukir,pahat,tulis indah,gabar,dll)
5.       harus mempertimbangkan perbedaan da kebudayaan

BAB VII
GURU DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Guru ialah pendidikan yang mengajar di kelas islam mendudukkan guru pada martbatnya yang tinggi, setingkat di bawah martabat nabi dan rasul. tugas guru ialah mendidik dengan cara mengajar .,menmberi contoh,membiasakan dll.syarat guru ialah dwasa,sehat lahir batin,dan berkepribadian muslim .sifat guu ialah semua sifat yang mendukung syarat tersebut.diataranya sifat kasing saying di utamakan

BAB VIII
DANA DAN PERALATAN DALAM PENDIDIKSN ISLAM
Dalam pengertuan yang luas ,peralatan endidikan adalah semua yang digunakan guru dan murid dalam proses pendidikan.yang mencakup perangkat keras(gedung sekolah dan laboratorium) dan perangkat lunak  (kurikulum ,metode, dan adninis trasi pendidikan )
Peralatan sekolah harus di rencanakan secara menyeluruh dan teliti.dahulukan alat-alat yang setiap hari di guankan,lalu alat-alt yang jarang di gunakan .
1.      dana pengolahan sekolah
dana adlah uang ,dana sekolah itu di perlukan untuk pengadaan alat-alat,gaji guru dan pegawai dan pemeliharaan alat-alat.salah satu simber dan bagi pendidikan islam ialah wakaf dari orang islam.wakaf berasl dari awal dengan cara memanfaatkan harta , dan itu harus di kekalkan.
2.      Gaji guru dan pegawai sekolah
Gaji yang besar perlu bagi guru juga bgag karyawan sekolah.ini adalah tuntutan yang universal .semua itu di perlukan agar ia ikhlas, agar ia rajin mengjar dan agar profesinyameningkat terus.
BAB IX
PROFESIONALISME DALAM PEDIDIKAN ISLAM
Profesionalisme ialah paham yang mengajar bahwa setiap pekerjaan harus di lakukan oleh orang yang profesionalisme.10 kriteria bagi profesi untuk dapat di sebut sebagai suatu bidang profesi:
1.       Profesi harus mempunyai suatu keahlian
2.       Profesi harus diambil sebagi pemenuhan panggilan hidup
3.       Profesi memiliki teor-teori yang baku secara universal
4.       Profesi adalah msyarakat bukan untuk ditri sediri
5.       Profesi harus di egkapi dengan kecakapan klmpetensi
6.       Pemegang profesi memilki otonomi dalam melkukan profesinya
7.       Profesi hendakya mempunyai kode etik
8.       Profesi harus mempunyai kien yang jelas
9.       Profesi memrlukan oragnisasi profesi
10.   Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidanf lain
Pandngan islam tentang profesionalisme
Profesi adalah pekerjaan yag menurut islam harus di lakukan karena allah .dalam silam setiap pekerjaan harsu di alkukan secara professional ,dalam arti harus di lakukan secara benar-benar .untuk menerapkan prifesionalisme dalam pengolahan pendidikan dapat diikuti pikiran berikut ini:
1.       Adanya profesionalisme pada tingkat yayasan
2.       Menerapkan profesionalisme pada tingkat pimpinanseklah
3.       Menerapkan profesionalisme pada tingkat tehaga pengajar
4.       Professionalisme tenaga tata usaha sekolah

BAB X
BENTUK BARU SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDINESIA
·         Pesantren kilat
Pesantren adalah nama lmbsga pendidikan islam yang paling tua di Indonesia ,pessantren kilat ini berkembang sejak tahun 1980-an .biasanya dalam lembaga ini terdpat kiai ada santri ,kegiatan mebaca kitab kuning ,ada pondokan santri dan ada masjid.faktor suburnya pesantren kilat adalah:
1.       Agar anaknya tidak nakal
2.       Motif mengisi waktu
3.       Menutupi kekurangan pendidikan agama dari sekolah
·         Perguruan silat tenaga dalam
Tenaga dalam adalh tenaga gaib.di perlukan paradigama tersendiri untuk memahami istlah perguruan ini ,banyak anak muda yang ingin mengenali jati dirinya dengan mengikuti perguruan ini,banyak juga anak muda yang menyalah guna ilmu yang telah di dapatnya ,sehingga banyak dari kalanga lain yang salah mengratukanny tenteng perguruan silat tenaga dala ini. Untuk itu saran yang di sampaikan kepada perguruan tanaga dalam yaitu:
Hendajnya melengapi diri dengan sarab]na peribadatan,misalnya hendaknya sang guru tenag dalam memiliki pengetahuan agama.ada baiknya juga para murid di catat ,di beri kartu anggota ,dan diketahui alamatnya .sewaktu waktu di panggil untuk di monitor perkembangan akhlaknya dan pengalaman, termasuk agama dalamnya.

BAB XI
METODE PENDIDIKAN ISLAM
Metode pendidikn adalah semua cara yang di gunakan dalam upaya mendidik .urutan langkah mengajar di yentukan oleh banyak hal ,antara lain:
1.       Oleh tujuan pengajaran yang hendak di capai pada jam pelajaran itu
2.       Oleh kemampuan guru
3.       Oleh keadaan alat-alatyang tersedia
4.       Oleh jumlah murid
·         Metode pembinaan rasa beragama
Menurut an nahlawi ,metode untuk menanamkan rasa iman ialah sebagai berikut:
1.       metode hiwar(percakapan) que\ran dan nabawi
2.       metode kisah quran dan nabawi
3.       metode amstal (perumpamaan) quran dan nabawi
4.       metode keteladanan
5.       metode pembiasaan
6.       metode ibrah dan mu’izah
BAB XII
PENDIDIKAN DALAM RUMAH TANGGA
Tujuan pendidikan dalam rumah tangga ialah agar anak mamou berkembang secara maksimal.yang bertindsk sebagai penddikan dalam rumah tangga ialah ayah dan ibu si anak serta semua orang yang merasa bertanggung jawab terhadap perkembangan anak itu seperti kakek nenek ,paman bibi,dan kakak yang bertanggung jawab adalah ayah dan yang menduduki posisi anak didik dalam rumah tangga adalah dan anak.
Pendidikan agama dalam rumah tangga menjadi perhatikan utama dalam uraian selanjutnya karena beberapa hal:
-            pendidikan agama dalam rumah tangga adalah kunci bagi pendidikan secara keseluruan
-            pendidikan jasmani dan akal bukanlah kunci bagi penddikan dalam rumah tangga.
Di lihat dari ajaran islam,anak adalah amanat Allah .amanat wajib di pertanggung jawabkan .tuhan memerintahkan agar setiap orang tua menjaga keluarganya dari siksa neraka.firmanya yang artinya “jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka”
Orang tua mendidik anaknya karena kewajaran ,karena kodratnya ,selain itu karena cinta .untuk itu tujuan  pendidikan anak di dalam keluarga ialah agar anak menjadi anak yang saleh .dalam surat al furqon ayat 14 di jekaskan bahwa anak-anak itu adalah penyenang hati.
“dan orang –orang berkata ,ya tuhan kami ,anugerahkanlah kepada kami istri dan keturunan yang menyenangkan hati ”(al furqan :74)

BAB XIII
BERKENALAN DENGAN PESANTREN
Pesantren adalh lembaga pendidikan islam yang tertua di Indonesia ,setelah rumah tangga.pesantren sebagai komunitas dan sebagai lembaga pendidikan yang besar jumlahnya dan luas penyebaranya di berbagai pelosok tanah air telah banyak memberikan sham dalam [embentukan manusia yang religious.
·         Pesantren dan peranannya dalam embagunan
Menurut zamahsari dhofier (1982:44) harus ada sekurang-kurangnya 5 elemen untk daoat di sebut pesantren ,yaitu ada pondok, masjid, kiai, santri dan pengajian kitab isla klasik.
Usaha untuk mengidentifikasi pesantren di lakukan juga oleh kafrawi yang mana olehntya di bagi menjadi 4 pola ,yaitu:
1.       Pesantren yang memiliki unit kegiatan dan elemen berupa masjid dan rumah kini
2.       Adanya pondokan bagi sanri
3.       Sama dengan pola dua tetai di tambah adanya madrasah
4.       Pesantren pola tiga di tambah adanya unit ketrampilan (peternakan ,kerajianan, koprasi, sawah, lading, dll)
Pesanren di bagi menjadi 2,yaitu:
-            Pesantren salafi,yaitu pesantren yang mengajarkan kitab-kitab isam klasik
-            Pesantren khalafi,yaitu selain memberikan pengajaran kitab islam klasik yang membuka system sekolah umum di lingkungan dan di bawah tanggung jawab pesantren.
8 ciri utama tujusn pendidikan pesantren ,antara lain:
1.       Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran islam
2.       Memiliki kebebasan yag terpimpin
3.       Berkemapuan mengatur diri sendiri
4.       Memiliki kebersamaan yamg tinggi
5.       Menghormati orang tua dan guru
6.       Cinta kepada ilmu
7.       Mandiri
8.       keserhanaan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar